2.1
Pengertian
dan ciri-ciri Rhodophyta
Alga merah atau Rhodophyta adalah salah satu filum dari alga berdasarkan zat warna atau
pigmentasinya. Warna merah pada alga ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan
pigmen klorofil, karoten, dan xantofil.
Alga ini pada umumnya bersel banyak (multiseluler) dan makroskopis.
Panjangnya antara 10 cm sampai 1 meter dan berbentuk berkas atau lembaran.
Beberapa
alga merah memiliki nilai ekonomi sebagai bahan makanan (sebagai pelengkap
minuman penyegar ataupun sebagai bahan baku agar-agar). Alga
merah sebagai bahan makanan memiliki kandungan serat lunak yang
baik bagi kesehatan usus.
Rhodophyta (algae merah) umumnya warna merah karena adanya protein
fikobilin,terutama fikoeritrin, tetapi warnanya bervariasi mulai dari merah ke
coklat atau kadang-kadang hijau karena jumlahnya pada setiap pigmen. Dinding
sel terdiri dari sellulosa dan gabungan pektik, seperti agar-agar, karaginan
dan fursellarin. Hasil makanan cadangannya adalah karbohidrat yang
kemerah-merahan. Ada perkapuran di beberapa tempat pada beberapa jenis. Jenis
dari divisi ini umumnya makroskopis, filamen, sipon, atau bentuk thallus,
beberapa dari mereka bentuknya seperti lumut.
Rhodophyta (ganggang merah) Umumnya hidup di laut dan beberapa jenis di air
tawar, mengandung pigmen klorofil a, klorofil d, karoten, fikoeritrin, fikosianin.
Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran. Reproduksi vegetatif
dengan spora.
Dalam sebagian besar ganggang merah, talus berupa
pita atau filamen bercabang. Namun beberapa spesies ada yang berbentuk
lembaran, seperti Porphyra atau berbentuk kerak, seperti Lithophyllum,
sementara sedikit seperti Porphyridium berbentuk sel tunggal. Beberapa ganggang
merah dapat mengapur – misalnya Corallina spp (talus tegak dan
berartikulasi) dan Lithophyllum. Talus multisel yang
umumnya sepanjang 5 – 50 cm menempel pada batuan dengan pemegang. Dinding sel
dapat mengandung selulosa, xylan atau bahkan lignin. Plasmodesmata tampaknya
tidak ada, tapi banyak ganggang merah multiseluler memuat koneksi kawah. Tidak
ada spesies yang berflagela, dan gamet flagela juga tidak diproduksi.
2.2
Habitat
Rhodophyta
Sebagian besar alga merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika.
Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin
dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu
ada pula yang hidup di air payau. Alga merah
yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema spinosum menyukai
laut dangkal.
Rhodophyta yang ada di habitat air tawar dan tanah
adalah spesies dari genus Audouinella, Bangia, Batrachospermum,
Chroodactylon,Hildenbrandia, Lemanea dan Porphyridium.
Beberapa genus, misalnya Bangia, Bostrychia dan Hildenbrandia,
memuat spesies kelautan maupun air tawar. Beberapa ganggang merah bersifat
parasit pada ganggang lainnya, seperti Choreocolax dan Holmsella.
Spesies kelautan biasanya berwarna kemerahan,
sementara spesies air tawar biasanya hijau kebiruan, hijau kekuningan, coklat
atau abu-abu. Ganggang merah mengandung klorofil a, dan sebagian juga
mengandung klorofil d; tilakoid tunggal (tidak berasosiasi) dan mengandung
pikobilisoma yang memuat pikoeritrin dan/atau pikosianin. Banyak karotenoid,
misalnya xantofil dan beta karoten, juga ada. Produk hasil fotosintesis antara lain pati floridean dan floridosida.
2.3
Perkembangbiakan
Rhodophyta
Alga merah
berkembangbiak secara vegetatif dan generatif.
a.
Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung dengan
pembentukan spora haploid
yang dihasilkan oleh sporangium atau talus
ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan
atau betina yang sel-selnya haploid.
b.
Perkembangbiakan generatif ganggang merah dengan oogami, pembuahan sel kelamin
betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium). Alat perkembangbiakan
jantan disebut spermatogonium yang
menghasilkan spermatium yang tak berflagel. Sedangkan alat kelamin betina
disebut karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh
spermatium adalah zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot
itu akan tumbuh menjadi ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan pembelahan meiosis. Spora
haploid akan tumbuh menjadi ganggang penghasil gamet. Jadi pada ganggang merah terjadi
pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit.
2.4
Peran
ganggang merah pada kehidupan
Manfaatnya
antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik.misalnya eucheuma spinosum ,
selain itu juga dipakai untuk mengeraskan atau memadatkan media pertumbuhan
bakteri. Berwarna merah sampai ungu, kromotofora berbentuk cakram atau sesuatu
lembaran, sebagai hasil asimilasi terdapat sejenis karbohidrat yang disebut
tepung floride, hidupnya diair laut, da berkembang biak secara aseksual, yaitu
dengan pembentuka spora dan seksual atau oogami.
Sebaran alga atau rumput laut diindnesia ada beberapa jenis yaitu rumput
laut penghasil agar-agar (agarophyte) diantaranya adalah Gracillaria sp,
Gelidium, Gelediupsis, Hypnea, dan rumput laut penghasil keraginan yaitu
spinosum, Euchema catini dan Eucheuma striatum. Selain itu juga rumput
laut penghasil algin yaitu sargasum, Marcocystis, dan lessonia.
Alga merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut. Jenis ini
juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya Chondrus
crispus (lumut Irlandia) dan
beberapa genus Porphyra.
Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak
kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Alga merah lain seperti Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan Agardhiella dibudidayakan karena menghasilkan
bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gel ini digunakan oleh para peneliti
sebagai medium biakan bakteri dan fase
padat pada elektroforesis gel, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil, sebagai
obat pencahar (laksatif), atau
sebagai makanan penutup.
2.5
Beberapa
ordo Rhodophyta
Ganggang
merah tertentu merupakan sumber agar-agar atau carageena, sementara yang lain
dipakai sebagai makanan seperti laver, nungham dan palmaria. Semua spesies
diletakkan dalam satu kelas : Rhodophyceae. Ordonya antara lain :
1.
Bangiales (contohnya Bangia, Porphyra);
2.
Ceramiales (contohnya Bostrychia; Ceramium,
Griffithsia, Polysiphonia);
3. Compsopogonales (contohnya. Compsopogon);
4. Cryptonemiales (contohnya Choreocholax,
Corallina, Gloiopeltis, Hildenbrandia, Holmsella, Lithophyllum);
5. Gigartinales (contohnya. Chondrococcus,
Chondrus, Eucheuma, Furcellaria, Gardneriella, Gigartina,Gracilaria,
Iridaea);
6. Nemalionales (contohnya
Audouinella, Batrachospermum, Gelidium, Lemanea);
7. Palmariales (contohnya Palmaria);
8. Porphyridiales (contohnya Chroodactylon,
Cyanidium, Porphyridium);
9. Rhodochaetales (contohnya
Rhodochaete);
10. Rhodymeniales (contohnya
Coeloseira, Rhodymenia).
Leptofauchea coralligena di alam
2.6
Struktur
sel Rhodophyta
Dinding selnya
terdiri dua lapis, lapisan bagian dalam kasar (rigid) dan menyerupai
mikrofibril, sedangkan bagian luar berbentuk lapisan mucilaginous. pada dinding
selnya terdapat berbagai macam bahan selain selulosa, yaitu polisakarida
sulfat, agar dan karagenin. Pada alga pembentuk koral, dapat mengumpulkan CaCO3
di dalam dinding selnya. Oleh karena hal tersebut jenis alga ini berperan
penting dalam proses pembentukan karang.
2.7
Struktur
tubuh Rodhophyta
Umumnya tubuh berwarna merah karena adanya protein
fikobilin,terutama fikoeritrin, tetapi warnanya bervariasi mulai dari merah ke
coklat atau kadang-kadang hijau karena jumlahnya pada setiap pigmen. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan gabungan
pektik, seperti agar-agar, karaginan dan fursellarin. Hasil makanan cadangannya
adalah karbohidrat yang kemerah-merahan. Ada perkapuran di beberapa tempat pada
beberapa jenis. Jenis dari divisi ini umumnya makroskopis, filamen, sipon, atau
bentuk thallus, beberapa dari mereka bentuknya seperti lumut.
Tubuh ganggang
ini juga berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang lembayung atau pirang
atau kemerah – merahan, chromatofora berbentuk cakram atau lemabaran dan
mengandung klorofil a, klorofil b dan karoteboid. Akan tetapi, warna lain
tertutup oleh warna merah fikoiretrin sebagai pigmen utama yang mengadakan
fluoresensi.
2.8
Klasifikasi
Rhodophyta
Regnum : Protista
Divisi : Rhodophycophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Gracilariaceae
Genus : Gracilaria
Spesies : Gracilaria sp
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Gracilariaceae
Genus : Gracilaria
Spesies : Gracilaria sp
Gambar :
Gracilaria sp
desialdilasari@apps.ipb.ac.id
BalasHapushttp://desialdilasari.student.ipb.ac.id
http://ipb.ac.id
alga merah itu bisa dibuat jadi produk apa aja ya ?
BalasHapushttp://mrk.student.ipb.ac.id/